Duhai cinta….
Temukanlah aku diantara puing-puing kehancuranmu..
Jumpailah diri ini ditempat yang telah kusam, kumal…
Serta berdebu setelah engkau meninggalkannya….
Lihat….lihatlah angin yang telah siap menerbangkanku…
Dan lihatlah kehancuran yang telah kau perbuat…
Kini kusam…. dan berdebu hari-hariku tanpamu…
Masihkah dapat sempurna kepingan ini…dimatamu…
Kurasa tidak… kebahagian telah datang padamu…
Dengan hati yang berkeping-keping…
Aku menatapmu…dari kejauhan…..
Linangan air mata tak akan berarti lagi…
Dasar diri pengemis cinta…
Cinta suci tak akan peduli….dengan hinanya diri…
Pengemis yang lapar dan haus kasih sayang…
Terus meringkuk menahan deritanya….
"The rain may be falling hard outside, But your smile makes it all alright. I'm so glad that you're my friend. I know our friendship will never end." There may be somebody who is thinking about you RIGHT NOW and wishing that you were around. That's the wonderful thing about friendship-you always feel loved and cared about
Minggu, 05 Desember 2010
Awal yang indah berahir duka
Karana cinta maka manusia ada
Cinta itu manis laksana gula
Adanya cinta, dunia terasa indah
Hujan disertai dinginnya, Matahari di iringi oleh teriknya
Pegunungan dengan udara sejuknya,
Lautan beserta pasir putihnya….
Menjadi bersahabat atas nama cinta
Dalamnya lautan dan luasnya samudra
Menjadi tak berarti karena cinta
Terkadang cinta buat kita buta mata
Hingga tak kala mata terbuka…
Kita tak percayainya….yang ada timbul kecewa…
Alkisahmu memang indah, tapi kenapa berahir siksa.
Cinta memang suci sesuci embun dikala pagi…
Tapi keinginan memiliki justru menginjaknya…
Aku sadar diri…. Bahwa cinta tak harus memiliki…
Biarlah cintaku abadi, didalam memori….
Dinginnya malam aku sendiri meratapi…
Akhir dari semua ini,yang tak kumengerti….
Kumemohon padamu duhai pujaan…
Datanglah padaku… berikanlah jawaban…
Biar tenang jiwaku menghadapi cobaan…
Cinta itu manis laksana gula
Adanya cinta, dunia terasa indah
Hujan disertai dinginnya, Matahari di iringi oleh teriknya
Pegunungan dengan udara sejuknya,
Lautan beserta pasir putihnya….
Menjadi bersahabat atas nama cinta
Dalamnya lautan dan luasnya samudra
Menjadi tak berarti karena cinta
Terkadang cinta buat kita buta mata
Hingga tak kala mata terbuka…
Kita tak percayainya….yang ada timbul kecewa…
Alkisahmu memang indah, tapi kenapa berahir siksa.
Cinta memang suci sesuci embun dikala pagi…
Tapi keinginan memiliki justru menginjaknya…
Aku sadar diri…. Bahwa cinta tak harus memiliki…
Biarlah cintaku abadi, didalam memori….
Dinginnya malam aku sendiri meratapi…
Akhir dari semua ini,yang tak kumengerti….
Kumemohon padamu duhai pujaan…
Datanglah padaku… berikanlah jawaban…
Biar tenang jiwaku menghadapi cobaan…
Awal dan akhir
Engkau berikan daku sebuah harapan
Bagiku harapan itu sebuah harapan
Yang nantinya akan jadi kesempurnaan.
Sejak itu pula engkau ku jadikan alas an segala harapan.
Alasan untuk meninggalkan kehampaan.
Serta alasan tuk kudapatkan kebahagiaan.
Ku ucapkan terima kasih
Terima kasih engkau pernah jadi,
Pernah jadi tempat singgah hatiku…
Hari itu….
Berakhirlah sudah kisah Cinta kita.
Dan….
Akan ku kenang sebagia sejarah dalam hidupku.
Sirnalah…
Sirna semua anggapan bahwasannya
Jarak akan membuat kerinduan
Penantian berujung pertemuaan….
Bagiku harapan itu sebuah harapan
Yang nantinya akan jadi kesempurnaan.
Sejak itu pula engkau ku jadikan alas an segala harapan.
Alasan untuk meninggalkan kehampaan.
Serta alasan tuk kudapatkan kebahagiaan.
Ku ucapkan terima kasih
Terima kasih engkau pernah jadi,
Pernah jadi tempat singgah hatiku…
Hari itu….
Berakhirlah sudah kisah Cinta kita.
Dan….
Akan ku kenang sebagia sejarah dalam hidupku.
Sirnalah…
Sirna semua anggapan bahwasannya
Jarak akan membuat kerinduan
Penantian berujung pertemuaan….
Cinta ada dijiwa
Ikatilah dengan kesetiaan yang nyata…..
Bila kau hanya berpura….
Tentunya ada hati yang akan lara…..
Andaikan cintamu di dustai….
Kan akan mengerti siksanya,
Hati yang t’lah terluka…..
Hati yang lara ditambah luka……
Tak dapat kau bayangkan
Betapa tesiksanya perasaan……
Kala kau dustai aku…….
Ku harap bila nanti kau menyinta
Tak akan ada lagi siksanya cinta
Bila menyinta janganlah berdusta
Cinta adanya dijiwa……
Sakitnya tak nyata namun terasanya lama
Hari-hari yg sepi
Kududuk melamun di senja hari,
Hatiku sendu menatap rindu.
Dikeheningan malam yang syahdu,
sepi menyelimuti di dalam kalbu.
Bila Malam telah tiba,
hatiku semakin menderita.
Tiada kasih di dalam jiwa,
yang menghibur hati di kala duka,
Termenung dalam kesendirian,
Sunyi mencekam dalam keheningan.
Tiada bulan bintangpun menghilang,
Yang kulihat hanya gelapnya malam.
Hari-hari sepi di dalam kalbu,
yang kuingat hanyalah dirimu.
Datanglah engkau di malam ini,
walaupun hanya di dalam mimpi.
Mimpi-mimpi yang indah telah sirna,
hilang bersama badai kehancuran,
Hati ini hancur dan tak bisa diukur,
hidupku pun kini menjadi amburadul.
Hidup ini begitu tak pasti,
kehendakku sering tak terpenuhi.
Hidupku malang telah kepalang,
tiada angan untuk suatu harapan.
Kasih sayang yang selalu kudambakan,
namun apa yang aku kudapatkan.
Kasih pujaan telah hilang bersama awan,
tinggallah kenangan yang tak terlupakan.
Oh….. Betapa pilu hati nan rindu,
hancur berkeping kian tak menentu.
Hidupku bagaikan lilin yang akan redup,
goyah oleh tiupan angin yang berhembus.
Oh…. betapa kerinduan akan kasih sayang,
membuat jiwaku melayang ke atas awan.
Namun apa yang selalu kudapatkan,
hanyalah tiupan debu kehancuran.
Ya Allah Ya Tuhan Yang Maha Pengasih,
Kasihanilah diriku yang sedang sepi.
Berikanlah aku pelita penerang jiwa,
Agar jalan hidupku terang senantiasa.
Ya Allah Ya Tuhan yang Maha Besar,
Berikanlah aku ketabahan dan kesabaran.
Bimbinglah aku agar tetap tegar….
Agar hidupku tak hilang dalam kehancuran.
Ya Allah ya Tuhanku…..
Hanya kepada-Mu-lah aku bertumpu.
Aku serahkan semua sisa hidupku,
Bimbinglah aku selagi aku mampu,
Agar kebahagiaan datang dalam hidupku…..
Hatiku sendu menatap rindu.
Dikeheningan malam yang syahdu,
sepi menyelimuti di dalam kalbu.
Bila Malam telah tiba,
hatiku semakin menderita.
Tiada kasih di dalam jiwa,
yang menghibur hati di kala duka,
Termenung dalam kesendirian,
Sunyi mencekam dalam keheningan.
Tiada bulan bintangpun menghilang,
Yang kulihat hanya gelapnya malam.
Hari-hari sepi di dalam kalbu,
yang kuingat hanyalah dirimu.
Datanglah engkau di malam ini,
walaupun hanya di dalam mimpi.
Mimpi-mimpi yang indah telah sirna,
hilang bersama badai kehancuran,
Hati ini hancur dan tak bisa diukur,
hidupku pun kini menjadi amburadul.
Hidup ini begitu tak pasti,
kehendakku sering tak terpenuhi.
Hidupku malang telah kepalang,
tiada angan untuk suatu harapan.
Kasih sayang yang selalu kudambakan,
namun apa yang aku kudapatkan.
Kasih pujaan telah hilang bersama awan,
tinggallah kenangan yang tak terlupakan.
Oh….. Betapa pilu hati nan rindu,
hancur berkeping kian tak menentu.
Hidupku bagaikan lilin yang akan redup,
goyah oleh tiupan angin yang berhembus.
Oh…. betapa kerinduan akan kasih sayang,
membuat jiwaku melayang ke atas awan.
Namun apa yang selalu kudapatkan,
hanyalah tiupan debu kehancuran.
Ya Allah Ya Tuhan Yang Maha Pengasih,
Kasihanilah diriku yang sedang sepi.
Berikanlah aku pelita penerang jiwa,
Agar jalan hidupku terang senantiasa.
Ya Allah Ya Tuhan yang Maha Besar,
Berikanlah aku ketabahan dan kesabaran.
Bimbinglah aku agar tetap tegar….
Agar hidupku tak hilang dalam kehancuran.
Ya Allah ya Tuhanku…..
Hanya kepada-Mu-lah aku bertumpu.
Aku serahkan semua sisa hidupku,
Bimbinglah aku selagi aku mampu,
Agar kebahagiaan datang dalam hidupku…..
Langganan:
Postingan (Atom)