Keringnya kerinduan akan riangnya tawamu
Semakin membuatku terbakar bara cinta
Aku rindu pada kilatan cahaya cintamu
Yang dulu kau tunjukkan padaku
Lewat keringan dan ringannya sikapmu
Untuk menyapaku dan menasehatiku
Hari-hari terasa sangan indah penuh arti
Ketika suara bertajuk cinta melekat dihati
Menggelora dalam irisan-irisan naluri
Berbunga dengan pendar-pendar cinta
Bersenandung dalam gemuruh hati
Kehadiranmu dalam hidupku
Menyibabkan kelambu kelam
Yang terbentang pekat dengan
nada muran
senyuman yang tersungging
dari sudut bibir yang ranum
mengisyarakan sebuah ketulusan
sapaan mesra lewat kata
nasehat bertutur dalam jiwa
menyadarkan diriku dari belaian nestapa
kamu…..ijinkan aku untuk menulis
mengukir namamu disudut hatiku
menggoreskan kebaikanmu padaku
mengabadikan keikhlasanmu padaku

Selalu kesunyian
Sendiri diri mencintai
Tak ada lagi sebentuk hati
Hanya kenangan diam di sudut mati
Kususun helai demi helai
Dari sisa sayap mu yang terburai
Kuanyam menjadi serpihan berarti
kukepak anyam sayap mencari sebuah ilusi
Bisikmu begitu terindukan
Seperti tatap bulat mata itu
Seperti nyanyi-nanyi sunyi
Kuhitung berapa kali tak terjangkaui
ah, ternyata masih ada rindu untukmu
Sudah kucoba tikam dan kututup sekam
tapi dia mencuat tak terbungkam
Katakan bahwa rinduku ini hanya sebuah lalu
karena aku adalah sebuah resah
Yang tunduk pada hati yang gelisah
Selalu terpikirkan mu tanpa amarah
Pergilah asa biarkan cinta berakhir entah
Semakin membuatku terbakar bara cinta
Aku rindu pada kilatan cahaya cintamu
Yang dulu kau tunjukkan padaku
Lewat keringan dan ringannya sikapmu
Untuk menyapaku dan menasehatiku
Hari-hari terasa sangan indah penuh arti
Ketika suara bertajuk cinta melekat dihati
Menggelora dalam irisan-irisan naluri
Berbunga dengan pendar-pendar cinta
Bersenandung dalam gemuruh hati
Kehadiranmu dalam hidupku
Menyibabkan kelambu kelam
Yang terbentang pekat dengan
nada muran
senyuman yang tersungging
dari sudut bibir yang ranum
mengisyarakan sebuah ketulusan
sapaan mesra lewat kata
nasehat bertutur dalam jiwa
menyadarkan diriku dari belaian nestapa
kamu…..ijinkan aku untuk menulis
mengukir namamu disudut hatiku
menggoreskan kebaikanmu padaku
mengabadikan keikhlasanmu padaku

Selalu kesunyian
Sendiri diri mencintai
Tak ada lagi sebentuk hati
Hanya kenangan diam di sudut mati
Kususun helai demi helai
Dari sisa sayap mu yang terburai
Kuanyam menjadi serpihan berarti
kukepak anyam sayap mencari sebuah ilusi
Bisikmu begitu terindukan
Seperti tatap bulat mata itu
Seperti nyanyi-nanyi sunyi
Kuhitung berapa kali tak terjangkaui
ah, ternyata masih ada rindu untukmu
Sudah kucoba tikam dan kututup sekam
tapi dia mencuat tak terbungkam
Katakan bahwa rinduku ini hanya sebuah lalu
karena aku adalah sebuah resah
Yang tunduk pada hati yang gelisah
Selalu terpikirkan mu tanpa amarah
Pergilah asa biarkan cinta berakhir entah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar