Pernahkau kau lihat aku? Yang tersuruk menderita rindu antara waktu. Kau lupa. Karena kau, aku pernah terjaga. Ini bukan sembarang hati. Ini tempat, di mana aku, kamu…dan cerita kita dini hari.
Rasanya sakit. Seperti di cabik, pada saat nyawa masih melekat, dan nafas masih beraturan. Aku, seperti dibiarkan mati perlahan.
Rasanya sakit. Seperti di cabik, pada saat nyawa masih melekat, dan nafas masih beraturan. Aku, seperti dibiarkan mati perlahan.
Aku pernah bahagia. Walau tak nyata. Mungkin bersamamu hanya serupa mimpi. Yang indah, namun tiada abadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar