Laman

Sabtu, 02 April 2011

”Cukup hanya denganmu aku menanamkan kesalahan. Jujur, perkawinan telah membelenggu, malah lebih sakit yang kau rasakan saat ini. Sebetulnya, di lubuk hatiku yang terdalam aku tak dapat melupakanmu. Tapi biarlah…aku nggak akan mau lagi membuatmu terluka untuk yang kesekian kali. Biarlah aku menyimpan kenangan lalu di hatiku. Carilah penggantiku untukku. Meskipun mereka bukanlah aku. Dan dia bukanlah kamu. Biarlah, kita berusaha mencoba untuk belajar menyayangi cinta baru. Marilah kita belajar menerima kenyataan.

Jodoh mungkin bukan milik kita. Mungkin, Tuhan mempunyai rencana lain yang tentu lebih baik untukmu. Ya, memang benar katamu. Cinta tidak harus memiliki. Biarlah terluka di saat ini bila memang itu yang terbaik untuk kita. Akupun akan berusaha berlalu dalam hidupmu, meski berat rasanya. Toh, itu harus kita relakan.

Di sini aku curahkan isi hatiku, di saat aku ingin mengenangmu. Sekadar untuk berusaha melupakanmu. Biarlah semua kusimpan abadi di sanubariku. Ku selalu doakan agar kau dekat atau secepatnya temui pengganti cinta sejatimu. Yakinlah pada dirimu, jodoh akan menghampirimu bersama kebahagiaan yang datang padamu. Kuharap, kau bisa kembali seperti yang dulu: tertawa lepas dan bernyanyi bebas.”

Tidak ada komentar: