Laman

Kamis, 24 Maret 2011

Wanita itu berdiri menatap pekatnya malam,berbisik dedaunan di terpa sembayu jadi pengiring nyanyian jiwanya yg haru membiru,,,,,,
selaksa peristiwa yg tengah di lauinya seakan kembali melintas di sudut benaknya,,,,,,,,,,
 ribuan makna yg sekian waktu terbilang seolah datang menghampiri hari-harinya yg sunyi,iapun terdiam di sekap sebuah kesombongan ceritanya yg tak jua berakhir,,,,,,
dari sekian waktu yg di laluinya,banyak warna yg menghiasi kesendirianya,cinta yg hadir dalam hidupnya hanyalah sebuah mimpi yg tak jua terjaga,,,,,,,,

Asa yg terusum di pundaknya lalu berubah menjadi beban yg menghimpit,ia pun sering terjatuh dari ketinggian asa itu.ia pun sering tercampak dari manisnya kata cinta.....

Tapi dia tetap berdiri dan terus menyeret langkahnya pada pelataran yg penuh tanya,dia terus mencari dan mencari dimana cinta kasih itu berada,cinta kasih yg tulus dan penuh warna dimana bisa hadir ketika dia butuh,
cinta kasih yg bisa memberikan naungan dimana bisa memberikan kedamaian pada hatinya yg gundah,cinta kasih yg bisa jadi ruang untuk berbagi,cinta kasih yg terlahir dari hati yg paling dalam.

bagi wanita itu semuanya merupakan bagian dari waktu yg syarat bermuatkan tanya yg tak jua terjawabkan,wanita itupun semakin larut dalam kesendiriannya.
lewati gundam sang ketika yg semakin jauh membawanya pada tempat yg tak terjamah oleh harap dan pada akhirnya wanita itupun kembali terjatuh pada sebuah biduk kecil yg digayuhnya

Gelombang kehidupan kembali menerjang olehnya sebuah pelayaran panjang,wanita itu pun terdampar pada hamparan duka,merintih,meratap pegangi sekujur lukanya,,,,,,,,,
Adakah kaum yg sudi mendengar seperti sunyinya malam yg di lewatinya??????

Semakin jauh membawanya pada sebuah khayalan dimana dia bisa temukan satu pencariannya,pencarian yg tak jua menemukan titik penemuan,Entah kapan dan dimana,,,,hanayalah waktu yg akan memberikan jawaban pada sebuah pencarian.

Wanita itupun beranjak dari sudut malam,mencoba meraih mimpi dari sebuah luka dan janji...........





















Senin, 21 Maret 2011

Satu hal yang akan selalu dinantikan oleh kita...
Tuk merenungkan indahnya malam pertama...

Tapi bukan malam penuh kenikmatan duniawi semata...
Bukan malam pertama masuk ke peraduan Adam Dan Hawa....
Justru malam pertama perkawinan kita dengan Sang Maut....
Sebuah malam yang meninggalkan isak tangis sanak saudara....
Hari itu...
mempelai sangat dimanjakan.. .
Mandipun...harus dimandikan.. .
Seluruh badan Kita terbuka....
Tak Ada sehelai benangpun menutupinya. .
Tak Ada sedikitpun rasa malu...
Seluruh badan digosok dan dibersihkan. ..
Kotoran dari lubang hidung dan anus dikeluarkan. ..
Bahkan lubang - lubang itupun ditutupi kapas putih...
Itulah sosok Kita....
Itulah jasad Kita waktu itu....
Setelah dimandikan.. .,
Kitapun kan dipakaikan gaun cantik berwarna putih....
Kain itu ....
jarang orang memakainya..
Karena bermerk sangat terkenal bernama Kafan...
Wewangian ditaburkan ke baju Kita...
Bagian kepala.., badan. ..,
Dan kaki diikatkan...
Tataplah.... tataplah. ..
itulah wajah Kita saat itu....
Keranda pelaminan langsung disiapkan...
Pengantin bersanding sendirian... .
Mempelai di arak keliling kampung bertandukan tetangga...
Menuju istana keabadian...
sebagai simbol asal usul Kita.... Diiringi langkah gontai seluruh keluarga....
Serta rasa haru para handai taulan....
Gamelan syahdu bersyairkan adzan dan kalimah Dzikir....
Akad nikahnya bacaan talkin...
Berwalikan liang lahat..
Saksi - saksinya nisan-nisan. .
yang tlah menetap terlebih dulu...
Taburan berbagai rupa bunga....
Dan Siraman air mawar..
Menjadi pengantar akhir kerinduan... .
Dan akhirnya.... .
Tiba masa pengantin menunggu... Dan ditinggal sendirian...
Tuk mempertanggungjawab kan seluruh langkah kehidupan...
Dan inilah saatnya....
Malam pertama bersama KEKASIH..
Ditemani rayap - rayap...
Dan cacing tanah...
Di kamar bertilamkan tanah..
Dan ketika 7 langkah tlah pergi....
Datangkah tamu pertama....
Cahaya yang mengucapkan selamat datang...
Yang menanyakan sejarah kehidupan...
itulah tugas sang Malaikat...
Kita tak tahu....
Apakah akan memperoleh Nikmat Kubur...
Ataukah Kita kan memperoleh Siksa Kubur.....
Kita tak tahu...
Dan tak seorangpun yang tahu....
Tapi anehnya....
Kita tak pernah galau dan khawatir... ..
Padahal kita tak tahu....
Nikmat atau siksa yang kan kita terima....
Kita sungkan sekali meneteskan air mata....
Seolah barang berharga yang sangat mahal...
Dan Dia.....
Kekasih itu..
Menetapkanmu ke syurga..
Atau melemparkan dirimu ke neraka..
Tentunya Kita berharap menjadi ahli syurga...
Tapi....tapi .....
sudah pantaskah sikap kita selama ini...
Untuk disebut sebagai ahli syurga
Pernahkau kau lihat aku? Yang tersuruk menderita rindu antara waktu. Kau lupa. Karena kau, aku pernah terjaga. Ini bukan sembarang hati. Ini tempat, di mana aku, kamu…dan cerita kita dini hari.



Rasanya sakit. Seperti di cabik, pada saat nyawa masih melekat, dan nafas masih beraturan. Aku, seperti dibiarkan mati perlahan.
Aku pernah bahagia. Walau tak nyata. Mungkin bersamamu hanya serupa mimpi. Yang indah, namun tiada abadi.
Aku merindumu seperti alunan lagu. Yang dentuman dan baitnya nada berima. Sama dengan detak jantungku
Aku merindumu dengan inginku. Dengan letihku. Dengan sedihku. Dan kamu, akan menghilangkan semua itu.
Aku merindumu seperti candu. Yang kau bakar pelan-pelan. Tolong! Jangan biarkan ku mati perlahan.
Aku merindumu dengan sombongku. Dengan angkuhku. Walaupun kau ada dihadapanku, aku tak akan mengaku!
Aku merindumu dalam marah. Setelah pendar emosi yang gerah. Aku akan bakar semua pilar hatimu yang goyah.
Aku merindumu dalam diam. Kusampaikan dengan bisik halus pada malam. Berharap kau mengerti dan paham
Aku ingin mengecupmu pagi ini. Serupa kecupan ringan, yang akan kau bawa membekali harimu yang sibuk dan penat.
Aku ingin membuatmu tahu, bahwa aku sangat kecil, sebegitu kecil, sehingga tak sanggup kau letakkan di manapun, selain di hatimu dan otakmu. Kau akan membawamu selalu.
Aku. Akan merindukanmu dengan tak sopan. Seperti senja yang berkejaran menanti malam. Dan Pagi yang tersindir senyuman dini hari. Saat aku, kamu, bergentayangan memulai hari.
Aku akan memberikanmu waktu. Aku tahu, ini serba sulit untukmu.
Aku hanya akan berdiam. Pada linimasa yang berteriak, aku coba kumpulkan hatiku yang sempat hancur terserak.
Tapi kamu meyakinkanku. Bahwa apa yang terlihat oleh mata, sering kali tak teraba oleh jiwa. Aku, adalah keseimbanganmu untuk itu semua.
Pagiku kali ini gerimis. Setiap tetesannya membawa kembali segala kisah dan ingatan tentangmu. Basahnya membuatku pasrah. Dan kepada keadaan, aku hanya bisa berserah.
Mari bicara tentang hati, siapa yang paling mengerti. Jika secuil penantian ini bersandar pada harapan. Aku ingin kau tau, bahwa aku tak ingin meraba masa depan.
Aku hanya ingin menikmati waktu ini. Denganmu. Bersama mu. Dan segala sesuatu yang entah apa kelak meramu.
Rindukanlah aku, seperti aku merindumu. Seperti bisik-bisik ranting dedaunan kepada burung hantu yang terjaga sepanjang malam. Aku, akan menantikanmu saat matahari mulai padam. Saat itulah, kamu bisa menyapaku dengan ramah, dan dengan segala ceritamu yang panjang tentang malam.
Kamu pernah bilang. Lelah, selalu kalah. Lantas bagaimana dengan jenuh, cemburu, dan ragu-ragu. Pernah berpikir menyerah? Seperti aku yang menyerahkan telinga untuk mendengar. Dan waktu untuk berbagi. Tak sengaja, kamu mengambil sedikit hati.
Jika hati yang sedikit sedemikian sakit. Katakan, seberapa luka yang menganga jika kau bawa seluruh serta?


Senja saat kita tidak bersama terasa hampa. Tadinya, saat aku berpikir bahwa tanpamu aku akan sia-sia. Tapi serupa rencana yang tak pernah ku kira. Aku dapat cecap rasa, bahagia, dan segalanya yang tak pernah begitu jelas saat kau tak ada. Ketika perasaan ini terluka. Dia akan terbuka. Seperti keberadaanmu, yang mungkin, tidak pernah benar-benar meninggalkan hatiku.



Aku remuk karena sedihmu.
Aku jilati setiap air mata yang luruh dan basah di pipimu.
Lantas aku hibur kamu dengan segala rayu dan cumbu mautku.
Mungkin kamu akan lupa.
Mungkin kamu akan menanti rasa.
Erangan yang pernah kita buat. Segala maksiat yang melaknat.

Lantas subuh sudah mengintip, di ujung hari yang mulai memadat.
Aku ingin meralat salahku. Mengulang tindakku.
Memelukmu erat-erat pada pinggangmu yang kuat n dadamu yg bidng
Kita memang tetap bersama. Ada dan tanpa luka.
Masing-masing jari kita akan tetap menaut pada sebuah janji yang tersudut melarut.
Kamu tersedu kembali.
Memerih luka lama yang tak kunjung sembuh.
Jangan sedih sayang, nanti aku hancur.
Bersuka sajalah.
Biar aku bahagia, walau harus berdarah lara.


Mungkin aku bukan rusukmu.
Dan tanpaku, kamu takkan mati dan tetap hidup.
Tapi hidupmu akan tanpa nyawa.
Karena regang nadimu, mengutas di uratku.
Pandangi langit hingga ke atas awan
Gumpalan mega menutup sinar rembulan
Remang-remang cahayanya menerpa daun-daun kering
Menembus celah-celah ranting yang terusik angin
Hening
Mengusik malam dalam hembusan dingin
Malam itu, aku hanya bisa menatap gelap. Hitam dan luas sangat nyaman
Kedamaian merasuk hingga tulang iga pun dapat merasakannya
Langit tak mungkin runtuh malam ini
Tak boleh terjadi
Biar saja langit disangga tiang-tiang tak terlihat mata, biar aku bisa menikmati malamku
Langit masih gelap terbias sedikit cahaya purnama
Langit tak akan runtuh malam ini
Andai di atas sana terbentang samudra biru
Dan pohon-pohon rindang nan hijau
Lengkap sudah arti kebahagiaan ini
Tak terusik oleh langit
Meski aku sudah tahu
Langit tak kan runtuh malam ini
Angkatlah tubuhku ke atas langit
Biar aku bisa melihat dunia dari atas sana
Menggapai mimpi-mimpi
Dengan kepakkan sayapku, sekali mengepak bersatu dengan dunia
Lepas semua beban
Yang menipu
Karena diriku ini tahu
Langit masih jauh
Dari runtuh
Aku menyesal mengapa harus mengenalmu
Aku menyesal mengapa harus hadir dalam hidupmu
Aku menyesal setelah kejadian itu
Aku harus mengenalmu
Aku ini tak mau mengenalmu sebenarnya
Tapi keadaan yang memaksaku
Aku harus menyelami kehidupanmu
Begitu jauh
Sangat jauh
Hingga aku terpaksa jatuh hati padamu
Aku terpaksa,
Tapi sungguh aku merasa tak bisa
Karena dirimu, begitu sempurna di mataku
Ingin aku membencimu
Sedalam-dalamya
Tapi keadaan tak membolehkanku
Aku menyesal
Mengapa harus terlibat denganmu



Sedangkan aku tak bisa menyelami hidupmu
Aku masih awam mengenali sifatmu
Suatu saat nanti aku ingin bersamamu
Mengenal hidupmu jauh, mengerti tentangmu
Menguasaimu hingga dalam lubuk hatiku
Aku menyesal tak mengusaimu dengan indah
Bolehkah aku menunggumu?

Tuhanku
Andai kuberharap padamu
Apakah engkau menganggap hambamu ini
Hamba pengatur kuasamu?
Dan jika aku berdoa kepadamu
Bukankah aku tak menghargai takdirmu?



Ya Allah
Jika aku memohon kepadamu
Bukan karena aku ingin mengubah takdirku
Tapi karena aku lebih mengharap ridlomu
Ya Allah
Sungguhpun engkau memberikan garis yang tak kuinginkan
Namun kuanggap itulah yang terbaik bagiku
Meski jauh dari angan dan harapan
Aku yakin engkau yang maha tahu
Tuhanku
Bukannya hambamu ini tak mau berharap
Tapi hanya ingin menjaga sikap
Aku yakin akan apa yang engkau lakukan terhadap hambamu
Aku yakin akan kekuasaan ridlomu
Dan itulah sebenarnya yang kuharapkan darimu

Minggu, 20 Maret 2011

kau selalu acuhkan aku
ketika kita berjumpa
kau membuat ku hancur
dengan kata-kata mu yang tak pasti
sadarkah kau dengan perasaanku
tak bisakah kau membuka
sedikit celah dihatimu
untuk aku tempati
waktu terus berjalan
seiring dengan bergantinya hari
perasaan ini semakin dalam untukmu
seakan-akan cinta ini
mematahkan sayap cintaku
aku tak tau apa
yang ada didalam pikiranmu
tapi ada satu hal
yang aku minta darimu
kau boleh membenciku
tapi
jangan benci cintaku
Dan Lagii ,
Terjadi Peristiwa terperih yang selalu engkau berii .
seakan diri ku tak berarti .
untuk kesekian kalinya ku tak bisa berbuat aph lagi !
Haruskah kita berakhir cukup sampai di sini ?
meski hati ku berkata tak mampu .
tak ingin terlambat menyudahi keadaan ini .
mungkin ini jalan kita .
Cobalah kau lihat aku di sini menangis karena cinta,cinta yang kini telah pergi tinggalkan aku,tetesan air mata ini menggambarkan betapa tulus nya cinta ini padamu.
Kau pergi tinggalkan aku,menduakan cinta ku yang tulus ini dalam penghianatan cintamu pada ku.
Air mataku ini bukanlah air mata biasa,air mata cinta yang akan selalu mencintaimu,meski kau kini bukanlah milikku,tapi cinta ini akan selalu untukmu,akan selalu hidup di hatiku,membawa kenangan indah bersamamu di dalam mimpi yang tak akan pernah menjadi nyata.
Biarlah air mata ini terus mengalir menetes membasahi pipi ku demi kebahagiaan mu.
ku rindukan pagi
Di tengah hujan
Dengan dingin yg mengucur di badan
pedih memang ketika hidup menghadapi cobaan
seperti tegar yg lapuk oleh kenyataan
sulit untuk mengerti
tanpa bisa untuk memahami
…..Rapuh………..
…..Keruh…………
seperti di hmpit kelam
Diam…..dan diam
bagai hidup tanpa harapan
ach……teriakan pemberontakan
menjadi persetan di tengah malam
…….Hitam……….
………….Suram…….
layak’y ajal yg menjemput kematian
Dan cukup sudah semua terabaikan
dan kini ku ingin pulang
dengan dunia yg menjemukan
yang di penuhi dgn kemunafikan
hingga dosa ini menjadi santapan dalam ingatan….
Dan jangan…………
jangan pernah datang
karena kisah ini terlalu menyedihkan untuk di kenang……..!!!

Seharusnya hari ini kusambut dgn penuh ceria,
Meski duka itu telah menerpa,
Pada hati yg terluka,


Namun ceriaku hanya ada di bayanganmu,
Namun ceriaku telah kau bawa ke alammu,
Dan tak mungkin kurangkul ceriaku itu seorang diri,
Dan tak mungkin kuhapuskan dukaku dgn kesendirian ini,
Maka jika wajahku menatap ceria,
Itu hanyalah dustaku,
Maka jika wajahu menatap tertawa,
Itu hanyalah penutup di balik lukaku,
Yg mungkin semua duka akan sirna,
Setelah kututup mataku…
setelah pertama ku pandang,
telah ku simpan satu keindahan yang tak dapat ku ungkapkan..
indahnya hidup bila ku tahu kau suka pada ku
harapkan ia kan berterusan hendaknya
harapkan ia bukan lah lagi sebuah mimpi yang menyakitkan
harap ia bukan lah lagi sebuah dugaan
tp sebuah intan yang telah ditakdirkan…
namun tidak dapat ku ungkap dengan kata luahan..
bukan ku takut dengan takdir tuhan,
tp kerana ku takut…
Saat aku melihatmu .. Aku takut untuk mengenalimu..
Saat aku mengenalmu.. Aku takut untuk mendekatimu..
Saat aku mendekatimu.. Aku takut untuk mencintaimu..
Saat aku mencintaimu.. Aku sangat takut kehilanganmu..
andainya kasih yang ingin kau berikan itu satu takdir ilahi…
tidak mungkin ku akan biarkan ia kesepian..
andai ada ruang untuk ku isi,
buka kan lah ia untuk ku mengisi,
tak sanggup lagi ku nafikan segala yang ada dalam hati…
setiap detik berlalu ku nafikan walau ia adalah kamu,
setiap kali termenung ku ukir nama mu,
setiap kali ku terkenang gurau sendamu,
ketawa ku walau keseorangan…
kini ku menyimpan rasa rindu yang tak dapat ku luahkan..
ingin ku cuba untuk selami sesuatu yang mungkin tak akan ku dapat arungi,
kini karna ego ku, kau terus berdiam diri..
maaf lah diri ini wahai kasih..
kan ku buktikan keikhlasan untuk mu seorang yang ku cintai…
Di sini aku merintih sakit,mata ini tak henti meneteskan air mata,dan
hati ini selalu berharap kau kembali di sampingku untuk temani aku
yang sendiri ini…



stiap mlam aku sLLu tr.byang wajah mu ,,
stiap detik br.detak hnya ada nama MU .,
Yg tr.lintass dibenakku ..
Entah aku tak tau adakah aku d’hatimu .
Salahkah aku mncintai MU ..
Mungkiin benar kta org ..
Cinta yg ku harap hnya fatamorgana ..
K’indahan hnyalah mmpi ..
Cinta mu tak mungkin aku mliki ,,
aku br.doa kpd sang pnciptaa ..
Jikaa kau yg tr.baik tuk ku biar kan aku mmliki mu dan jgan biar kan kau mnyakiti ku ..
Dan jika kau bukan untuk ku buat lah aku mlupakan MU dan tidak akan pernah lagi mncintai mu..
setelah pertama ku pandang,
telah ku simpan satu keindahan yang tak dapat ku ungkapkan..
indahnya hidup bila ku tahu kau suka pada ku
harapkan ia kan berterusan hendaknya
harapkan ia bukan lah lagi sebuah mimpi yang menyakitkan
harap ia bukan lah lagi sebuah dugaan
tp sebuah intan yang telah ditakdirkan…
namun tidak dapat ku ungkap dengan kata luahan..
bukan ku takut dengan takdir tuhan,
tp kerana ku takut…
Saat aku melihatmu .. Aku takut untuk mengenalimu..
Saat aku mengenalmu.. Aku takut untuk mendekatimu..
Saat aku mendekatimu.. Aku takut untuk mencintaimu..
Saat aku mencintaimu.. Aku sangat takut kehilanganmu..
andainya kasih yang ingin kau berikan itu satu takdir ilahi…
tidak mungkin ku akan biarkan ia kesepian..
andai ada ruang untuk ku isi,
buka kan lah ia untuk ku mengisi,
tak sanggup lagi ku nafikan segala yang ada dalam hati…
setiap detik berlalu ku nafikan walau ia adalah kamu,
setiap kali termenung ku ukir nama mu,
setiap kali ku terkenang gurau sendamu,
ketawa ku walau keseorangan…
kini ku menyimpan rasa rindu yang tak dapat ku luahkan..
ingin ku cuba untuk selami sesuatu yang mungkin tak akan ku dapat arungi,
kini karna ego ku, kau terus berdiam diri..
maaf lah diri ini wahai kasih..
kan ku buktikan keikhlasan untuk mu seorang yang ku cintai…

Tentang apa yg aku rasa.........

Mungkin kali ini aku harus kehilangan kembali org yg aku sayang,,,,,,,
untuk ke-3 kalix aku harus merasakan sakit hati,,,,,,,
  kadang aku bertanya sama TUHAN.....
sampai kapan aku harus hidup dalam penderitaan dan kesedihan???......
salahkah aku bila meminta sama TUHAN tuk memberikan ......
yg lebih baik n terbaik dari sebelumx??????,,,,,,
tapi kapan TUHAN????????????
kenapa hanya air mata yg selalu menemaniku????????
apa dengan selalu membiarkan pergi org yg kita sayang itu menjadi lebih baik tuk aku?????
mengikhlaskan org yg kita sayang tuk bahagia bersama org lain itu jg harus selalu aku lakukan,,,
apa dengan berucap kata "MELIHATMU TERSENYUM BERSAMA ORANG LAIN MENJADI SATU KEBAHAGIAAN BUAT AKU?????",,,,,,,,,
TUHAN tau hati aku sakit n aku menangis,apa itu yg namax  IKHLAS ????????,,,,,,,
apa cukup hanya dengan kata??????
setiap kali aku mencoba tapi TUHAN tau aku membohongi diriku sendri,,,,,,
dimana n sampai kapan aku harus simpan asa ini??????
TUHAN jikalau boleh aku meminta berikan jalan terbaik buat aku,,,,,,
hentikan air mata ini TUHAN,,,,,,
jangan biarkan aku terus menerus merasakan rasa sakit dalam hati ini,,,,,,,,,
jikalau dia bukan untuk aku jangan biarkan dia terus sakiti hatiku,,,,,,,,
aku meminta padamu YA ALLAH hentikan semua rasa sakit ini,,,,,,
beri aku jalan tuk mencapai RIDHOMU,,,,,,,,
berikan aku yg terbaik dari sebelumx,,,,,,,
jangan  biakan aku hidup dalam kesedihan setiap waktu,,,,,














Rabu, 16 Maret 2011

Awalnya terasa indah..
kita saling menyayangi..
walaupun jarak memisahkan..
kita coba untuk selalu bertahan..
kita coba untuk selalu saling mencintai..
Long Distance Relationship..
kita jalani dengan 3′K..
kejujuran..
kepercayaan..
kesetiaan..
membuat kita saling mengerti..
membuat kita saling bertahan..
membuat kita semakin saling menyayangi..
Perasaan Rindu..
sama-sama kita rasakan..
kita coba selalu menjaga hati..
mencoba wujudkan mimpi, janji dan harapan kita..
banyak hal yang terjadi..
suka.. senang.. bahagia..
sedih.. tangis.. marah..
tapi bisa kita lewati bersama..
Seiring berjalannya waktu,, 3′K dalam hubungan kita..
tak bisa kamu jaga..
ada hal yang kamu sembunyikan dari aku..
sampai akhirnya aku tau sendiri..
ternyata kamu menjalin hubungan dibelakang ku..
Aku coba untuk mengerti..
memberikan kamu waktu untuk berfikir..
walaupun perasaanku tak bisa berbohong..
kalau hati ini teramat sakit..Puisi Hati yang Tersakiti
dan yang lebih menyakitkan lagi..
ternyata kamu tak bisa memilih..
kamu tetap cinta aku dan dia..
bahkan rasa sayangmu lebih ke dia..
Dimanakah janjimu yang dulu terucap..??
Dimanakah dirimu yang dulu mencintaiku sepenuh hati..??
Dimanakah kesetiaan itu..??

Seindah dikata.
Semanis dilidah.
Membawa hampa, berjuta kecewa.
Luka. . .
Ku rasakan di jiwa.
Cinta dulu yg ku harapkan.
Kini telah hilang di terpa angan.
Sunyi. . .
Sepi. . .
Tanpa kau yg selalu di hati.

Malam..
Mengapa hadirmu slalu kurasakan sepi
gelap mencekam menutup ruang asaku
tiada teman kudisini sendiri
tak tau apa yang ku cari
dan tak tau apa yang ku nanti
Malam..
Hadirmu membawaku terlarut dalam anganku
hayalkan mimpi-mimpi yang tiada punya arti
hadirkan kehampaan dalam jiwaku
entah apa yang ku inginkan
entah apa yang ku harapkan
entahlah..
Malam..
Mungkinkah engkau akan selalu menggelapi
tak memberi sedikitpun terang di hatiku
menutupi dan selalu menutupi  ruang asaku
mungkin selamanya malam kan selalu sepi dan mencekam
tiada lagi keceriaan
yang ada hanya keraguan
keraguanku untuk mendapatkan
sesuatu yang selama ini aku nanti..


penantian yg tak berujung....
janji palsu yg slalu ku tunggu...
kasih sayang yg tak di sambut...
kehancuran yg melanda...
penyesalan yg di tangisi...

meratapi setiap kegagalan hati...
terpuruk dalam kesalahan....
air mata jadi pelengkap kesedihan...

melangkag tanpa arah.....
kerinduan yg meradang...
kesetiaan yg ternodai...
dan penghianatan cinta...

sebenarnya jalan cinta seperti apa yg harus ku jalani...??????
             tak adakah cela kebahagiaan  yg ku kecap nanti???????????
                          dan ku jadikan cerita terindah terangkai rapi dlm puisi cintaaaaa...........


















Izinkan q hapus resahmu

Aku bukanlah seorang bidadari cinta
yang bisa membuat kau jatuh cinta padaku
dan bukan juga tukang sihir
yang mempu menyihirmu agar kau selalu jatuh cinta padaku
Tapi aku hanya orang yang mencintaimu
orang yang ingin masuk dalam hidupmu
agar resahmu slama ini bisa ku musnahkan
dari hati seseorang yang ku cintai yaitu kau
izikan aku merangkai hiasan dihatimu
agar hatimu penuh dengan keindahan dan kebahagiaan
izikan aku menjadi tinta yang penuh dengan warna
agar aku bisa mewarnai hatimu dengan penuh warna

Kamis, 03 Maret 2011

Beautiful dreamer, wake unto me, 
Starlight and dewdrops are waiting for thee;
Sounds of the rude world heard in the day,
Lull'd by the moonlight have all pass'd away!
Beautiful dreamer, queen of my song,
List while I woo thee with soft melody;
Gone are the cares of life's busy throng.
Beautiful dreamer, awake unto me!
Beautiful dreamer, awake unto me!
Beautiful dreamer, out on the sea,
Mermaids are chaunting the wild lorelie;
Over the streamlet vapors are borne,
Waiting to fade at the bright coming morn.
Beautiful dreamer, beam on my heart, 
E'en as the morn on the streamlet and sea;
Then will all clouds of sorrow depart,
Beautiful dreamer, awake unto me!
I wake up and find,
in lonely times made me killing,
love without hope,
sky in dark heart,
your smile to tear my soul,
I fall in yours,
to chide everyone
where is a reply for me,
while I am laying and fall...
back my heart,
I still could remember how am I without you,
made me in the march of cloud
then I crashes,sink, and drunk cause your touched...
I wish stop my heart, but I hurt, killed, and I am like
my lived is like a dead shadows full nervous and recorded fantasy
why should I love you,
O world of dreams?

sebuah penantian.....

seiring waktu yang kian kelam
aku terpuruk dalam sebuah khayalan
dalam sebuah nista yangku rasakan
dan seiring gundah dulana

seiring keputus asaan datang
aku bangun dalam keterpurukan
namun aku jatuh dan selalu jatuh
mencari sesuatu yang pasti

aku menunggu sebuah harapan
dari iringan mimpi yang bergejolak
layak sebuah harapan yang ingin sampai
untuk mngharap sebuah penantian

seiring kebosanan telah datang
aku mencoba menghibur tanpa nada
dengan hati yang gundah
aku coba bangun dengan senyuman

kini harapan dan penantian
untuk sebuah kesadaran dalam hati
merangkak agar aku tersadar
bahwa hidup ini adalah sandiwara

For you dear.....

This is a thousand of poem that I write for you.
But I still felt that I failed to explain,
How nice you are
How beauty you are
How your shadow closing my eyes
How your voice closing my ear
How your heart closing my mind

So I create the poem in my heart
The poem that created by rhyme of love
The poem that wrote by the tears of happiness
And the poem that can only be understood by you